Cah Reog

Bunga tampak bangkai, bangkai tampak bunga. Begitulah ibarat yang bisa mengungkapkan kehidupan jaman now. Yang benar bisa terlihat salah dan yang salah bisa terlihat benar

Dalam kehidupan berumah tangga, ada masanya dimana kita dan pasangan kita memiliki pendapat yang berbeda, bahkan selalu berbeda. Mustahil jika pendapat kita dan pasangan selalu sama tanpa ada koma. Itulah rumah tangga. Tugas kita sebagai orang yang menjalani mahligai rumah tangga, bukanlah bagaimana kita dan pasangan kita beradu argumen dan berusaha menjadi pemenang dalam perbedaan, namun tugas kita adalah bagaimana kita bisa menyatukan perbedaan itu dan menjadikan perbedaan yang ada sebagai warna dalam kehidupan rumah tangga kita. Semakin tua usia rumah tangga kita, akan semakin nampak perbedaan kita dengan pasangan kita. Intinya, tetap husnudzon dengan pasangan. Jika ada percekcokan, ambil air wudlu dan tenangkan hati serta fikiran. Jika sudah tenang, pasti akan kau dapatkan pencerahan dari permasalahan. Yang pasti, setelah cekcok akan semakin tambah rasa sayang. :-)

Kebaikan apa yang telah kita lakukan hari ini. Sadarkah kita bahwa setiap hari, kita telah dianugerahi kehidupan. Kehidupan yang seharusnya kita gunakan untuk kebaikan. Kehidupan yang semu yang kan segera lenyap masa aktifnya. Seringkali kita lupa bahwa nafas yang kita miliki hari ini, tak kan selamanya menjadi milik kita. Hari ini dan saat ini, mungkin kita masih bisa menikmatinya, namun esok atau bahkan nanti, semua itu telah sirna. Kebaikan yang kita lakukan, mungkin tak selalu bernilai kebaikan bagi orang lain. Namun yakinlah bahwa kebaikan itu akan mendekatkan kita pada sang Maha segalanya. Be the best.

Waduk bendo adalah salah satu daerah wisata yg terdapat di kota ponorogo. Sebenarnya waduk ini masih proses atau bisa dibilang belum menjadi tempat wisata seperti yg diharapkan pemkot ponorogo. Namun, warga sekitar sudah banyak yg menghabiskan hari liburnya di tempat ini. Si kecil Hamim sangat suka jika diajak jalan-jalan kesana. Bukan karena waduknya, tapi dia suka melihat kapal keruk disana.

Menikah itu bukan tentang kriteria. Nenikah itu bukan tentang ketampanan. Menikah itu bukan tentang harta. Namun, menikah itu lebih tentang keyakinan, kemantapan dan keteguhan hati kalaulah seseorang itu adalah belahan jiwa kita. Mungkin, qt pernah bertemu dg beberapa orang sebelum ahirnya dpertemukan dg pasangan hdup qt. Namun, saat itu, tak ada sdikitpun keinginan dan kemantapan hati untuk melangsungkan ijab qabul. Justru, saat tiba-tiba dpertemukan dg seseorang yg asing, keinginan untuk melanjutkan ijab qabul itu sangat kuat. Itulah jodoh. Seperti saat aq dpertemukan dg nya, dalam komunikasi short massage. Bagiku, dia sesuai dg bayanganku, tentang pasangan hidupku. Pekerja, sabar, dan tentunya taat pada sang pencipta. Nilai plus nya, dia tidak pernah pacaran. :-)

Ya.... Begitulah kehidupan. Dia akan selalu mencela dan memuji. Ya..... sperti itulah kehidupan. Mungkin kita kan berfikir, jika kita benar, pasti pujian yg kan kita dapatkan. Dan jika kita salah, cacian lah yg kan qta dengar. Namun, kehidupan tidaklah berkata demikian. Baik qt benar, maupun salah, akan tampak salah bagi orang yg tak menyukai qt. Dan kan tampak selalu sempurna, bagi orang yg menyukai qt. Pada intinya, tetaplah jd orang baik, apapun yg dkatakan orang tentang qt.

Setiap perjalanan hidup itu, pasti terdapat bunga dan duri yg kan selalu mewarnai. Bukan hidup jika selalu bahagia. Bukan hidup jika selalu sengsara. Andaikan dalam hdup kita tak ada kata susah, pasti kita juga tak kan tahu seperti apa bhagia. Jalani, nikmati dan renungi semua yg terjadi. Karena pada hakikatnya, slalu ada matahari yg brsinar setelah mendung yg kelam.

Setiap hal yang kita miliki, terdapat sebagian milik orang lain. Orang lain yg lebih membutuhkan, lebih berhak akan apa yg dititipkan pda kita. Tidak semua orang, mendapat keberuntungan yg sama atau lebih baik dari kita. Namun, banyak pula mereka yg tidak mampu baik secara fisik maupun nalar tidak mampu melakukan apa yg bisa qta lakukan. So, jangan tamak dg apa yg pada hakikatnya hanyalah titipan dari yg maha segalanya.

Niat. Memang, pangkal dari segala hal adalah niat. Niatlah dg kebaikan, dan tetap berfikirlah, bahwa yg engkau harapkan hanyalah kebaikan. Walau apapun yg orang katakan akan apa yg kau lakukan.