Langsung ke konten utama

ASAL MULA TRIGONOMETRI

Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yaitu trigonon (tiga sudut) dan metro (mengukur)[1]. Trigonometri adalah suatu system perhitungan yang berkaitan dengan sudut yakni pada segitiga. Trigonometri berhubungan erat dengan kaidah sinus, cosinus dan tangen.
Istilah Trigonometri pertama kali digunakan tahun 1595. Sedangkan istilah Sinus, Cosinus, dan Tangen sudah muncul pada tahun 600-an namun ketiganya tidak muncul secara bersamaan. Istilah trigonometri pertama kali digunakan oleh Pitiscus Bartholomaeus sebagai judul buku berisikan studi tentang segitiga yang diterbitkan pada tahun 1595, meskipun pada tahun 1600 diubah menjadi Trigonometria sive de dimensione triangulae.
Trigonometri sendiri muncul sekitar ±3000 tahun yang lalu. Seorang matematikawan India berhasil menemukan rumus aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Beliau biasa dikenal dengan Lagadha dengan bukunya Vedanga dan Jyotisha. Kemudian dilanjutkan oleh seorang Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga. Matematikawan Yunani lainnya yaitu Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Pada tahun 499, Aryabhata, seorang ahli matematik India menciptakan jadwal “separuh perentas” yang kini dikenal sebagai jadwal sinus, bersama-sama dengan jadwal cosinus. Selanjutnya pada tahun 628, seorang matematikawan India yang bernama Brahmagupta, menggunakan formula interpolasi untuk menghitung nilai sinus. Kemudian pada tahun 1048-1131, Omar Khayyan seorang matematikawan Parsi menggabungkan trigonometri.
pada tahun 1150, seorang ahli matematik India, Bhaskara memperinci kaidah sinus bersama-sama dengan setengah formula sinus dan kosinus. Bhaskara juga memperkembangkan trigonometri sfera bersama-sama dengan Nasir al-Din Tusi, ahli matematik Parsi. Pada abad ke-14, al-Kashi, seorang ahli matematik Parsi, dan Ulugh Beik, seorang ahli matematik Timur menghasilkan jadwal-jadwal fungsi trigonometri sebagai sebagian kajian astronomi mereka.
Bartholemaeus Pitiscus, ahli matematik Silesia menerbitkan karya trigonometri yang terkenal pada tahun 1595 dan memperkenalkan perkataan “trigonometri” dalam bahasa Inggris dan bahasa Perancis.
A. Segitiga Datar

Untuk mencari nilai dari salah satu sudut atau garis yang terdapat pada suatu segitiga, kita bisa menggunakan rumus berikut diantaranya:
Sin α = a/c
Cos α = b/c
Tan α = a/b

Dalam trigonometri juga terdapat sudut-sudut istimewa yaitu:

Table diatas diambil dari:
    
B. Segitiga Bola
Formula Cosinus:
Cos a   = cos b cos c + sin b sin c cos A
Cos b   = cos a cos c + sin a sin c cos B
Cos c   = cos a cos b + sin a sin b cos C
Cos A = cos B cos C + sin B sin C cos a
Cos B = cos A cos C + sin A sin C cos b
Cos C = cos A cos B + sin A sin B cos c

Formula Sinus:
Sin a = sin b = sin c
      A         B         C


[1] http//:Trigonometri.htm

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBIASAKAN HIDUP SEHAT

Hidup sehat diawali dengan melakukan kebiasaan pola hidup sehat. Antara lain makan-makanan yang bergizi, membiasakan berolahraga, pengelolaan stress dan istirahat yang cukup. menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan salah satu hal penting untuk menghindarkan badan dari penyakit.  Menghindari Kebiasaan Buruk.  Hindari merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan penggunaan narkoba. pemeriksaan kesehatan rutin.  salah satu cara menjaga agar tubuh tetap fit yaitu dengan konsumsi minuman herbal; Jahe, kunyit, madu. selain itu juga minum multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti renovit, Blackmores, Imboost, dan enervon-C.  Multivitamin adalah suplemen yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh, namun bukan pengganti makanan bergizi seimbang dan gaya hidup sehat.  

Ziarah Kubur

  Dalam Islam, setelah seseorang meninggal, ruh (jiwa) akan berpisah dari jasad dan memasuki alam barzakh, yairu alam kubur yang merupakan pembatas antara dunia dan akhirat.  Dalam ajaran Islam, tidak ada konsep ruh yang gentayangan atau berkeliaran di dunia setelah kematian. Jika ada yang mengaku melihat ruh gentayangan, itu bisa jadi merupakan tipu daya setan.  Beberapa ulama berpendapat bahwa ruh di alam barzakh bisa saling bertemu, terutama dengan keluarga yang telah meninggal dunia.  Jika ruh masih berada di alam barzakh, tentu kunjungan keluarga ke makam-makam adalah sesuatu yang sangat mereka nantikan.  Seperti salah satu tembang jawa yang sangat bermakna namun sudah hampir tersingkirkan:  Sholli wa sallim daiman 'alahmada.. Sholli wa sallim daiman 'alahmada.. Wal ali wal ash ha biman qod wahada.. Wal ali wal ash ha biman qod wahada.. Saben malem jum'at ahli kubur ............. Kanggo nggolek donga wacan qur'an najan sak kalimah.. Lamun ora dikirimi ...

KISAH NABI SULAIMAN

Kisah Nabi Sulaiman Kisah nabi Sulaiman

Perpustakaan Digital

Kisah nabi ishak Nabi sulaiman Berani berKhitan Syeikh Abdul Qadir jailani Kisah Nabi Muhammad saw Kisah Nabi