Langsung ke konten utama

ARAH KIBLAT

Arah Kiblat merupakan arah dimana kita menghadap saat melaksanakan shalat. Mengingat bahwasannya berdasarkan letak geografis, ka'bah berada sekitar barat laut dari Indonesia sehingga orang Indonesia melaksanakan shalat dengan menghadap barat laut. meski demikian, arah kiblat bukan tepat di arah barat laut melainkan barat condong kurang lebih 24 derajat. 
Berdasarkan sejarah, dahulu kala orang Indonesia menentukan arah kiblat saat akan mendirikan masjid dengan mengikuti arahan dari para ulama' misalnya Walisongo. Namun dunia yang canggih telah berhasil menemukan cara menentukan arah kiblat yang lebih mendekati akurat yaitu dengan perhitungan yang memperhatikan bentuk bola bumi yaitu bulat. Selain itu, saat ini terdapat gagasan baru yang mengatakan bahwasannya bumi itu ellip sehingga perhitungan arah kiblat juga menggunakan perhitungan ellipsoid yang memperhatikan bentuk ellip bumi. 
Dalam bukunya Drs. Slamet Hambali terdapat rumus arah kiblat. Namun rumus yang ada dalam buku beliau masih menggunakan perhitungan segitiga bola. yaitu:

Cotan Arah Kiblat = tan LM x Cos LT : SIN SBMD - sin LT : tan SBMD
ket : LM (lintang makkah), LT (lintang tempat), SBMD (selisih bujur Makkah Daerah)

dengan rumus yang ada, kita bisa melakukan penentuan arah kiblat dengan beberapa cara, yaitu:
1. Theodolit yaitu dengan langsung menggunakan alat dengan tehnologi canggih terkini.
2. Segitiga kiblat yaitu penentuan arah kiblat dengan bayangan sinar matahari yang kemudian  ditarik garis dengan menggunakan penggaris siku-siku
3. Rashdul Kiblat yaitu menentukan arah kiblat dengan bayangan matahari yang mana berdasarkan perhitungan, arah yang dibentuk oleh bayang-bayang tersebut menunjuk kepada arah kiblat. 

Permasalahan penentuan arah kiblat ini seringkali menjadi perhatian penting bagi umat islam apalagi jika permasalahan arah kiblat ini menyangkut masjid yang dianggap keramat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kalimat pakon lan panyuwun

Materi mata pelajaran Bahasa Jawa hari ini, *Ukara pakon lan panyuwun*. Dalam bahasa Indonesia kalimat pakon disebut dengan kalimat perintah sedangkan kalimat panyuwun disebut dengan kalimat permintaan.  tulodho (contoh): 1. kalimat pakon ♢buk, pendetna buku! 2. kalimat panyuwun ♢dik, nyuwun permene!

Ha' Saktah

Masih terkait dengan Ilmu Falak yakni hadits tentang perintah untuk melaksanakan salat yang berbunyi: عن ﺟﺎ بربن عبد الله: أن النبي صلى الله عليه وسلم جاءه جبريل عليه السلام فقال له: (قم فصله) فصلى الظهر حين زالت الشمس. “Dari Jabir bin Abdullah r.a berkata telah datang kepada Nabi SAW. Jibril a.s lalu berkata kepadanya bangunlah, lalu bersembahyanglah kemudian Nabi shalat Dzuhur dikala matahari tergelincir. Ustadz Imam Zarkasyi mengatakan didalam bukunya bahwasannya terdapat cara-cara dalam melafadzkan waqaf, diantaranya terdapat 11 macam waqaf. salah satunya yaitu jika kalimatnya dari fi'lu al-mu'tal al-mahdzuf akhiruhu. maka ketika waqaf dapat dibaca dengan menambahkan huruf ha' saktah  (هاء السكتة).  contoh: كلاّ لئن لم ينتهِ   dibaca   كلاّ لئن لم ينتهِهْ فلذلك فادعُ   dibaca    فلذلك فادعُهْ Saktah ialah diam sejenak sambil menahan nafas. Yang dimaksudkan dengan Ha-Saktah adalah ha` zaid (tambahan), yang didatangkan pada akhir kata den

TELESKOP

teleskop refraktor TELESKOP Teleskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meneropong benda dengan mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya sehingga dapat terlihat. Teleskop berfungsi untuk memperbesar ukuran sudut benda dan kecerahannya. Semakin besar diameter teleskop maka lebih banyak cahaya yang bisa dikumpulkannya. Perbandingan antara panjang dengan diameter teleskop disebut dengan F Number. Misalnya teleskop dengan diameter 10 cm dengan panjang focus 1 m (1000 cm) maka perbandingannya adalah 1000/10. Sehingga nilainya adalah F100. F100 berarti semakin kecil F number, semakin besar tingkat kecerangan teleskop. Selain mampu untuk memperbesar benda, teleskop juga mampu memisahkan obyek. Pemisahan obyek yang dilakukan oleh teleskop adalah terhadap bintang ganda. Dimana sebagaimana manusia beserta bumi seisinya yang mempunyai pasangan, ternyata secara samar, bintang juga mempunyai pasangannya sendiri-sendiri dan hal ini bisa dilihat dari bumi dengan menggunakan teleskop dengan