Langsung ke konten utama

ILMU FALAK

SEKILAS TENTANG ILMU FALAK
Ilmu Falak merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang membahas tentang benda langit yang dihubungkan dengan ibadah. Seperti berkaitan dengan waktu Shalat, arah kiblat, gerhana bulan dan matahari serta sistem penanggalan.
Ilmu falak disebut juga ilmu hisab yakni perhitungan karena ilmu ini berkaitan dengan perhitungan. Ilmu hisab dalam ilmu falak digunakan untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Pentingnya posisi matahari ini salah satunya adalah dalam penentuan awal waktu shalat. Sedangkan perhitungan peredaran bulan digunakan untuk menentukan awal bulan penanda masuknya bulan baru. Perhitungan ini biasa dilakukan untuk menentukan awal bulan Ramadlan dan Syawal serta bulan Dzulhijjah sedangkan bulan-bulan yang lain, masih kurang mendapatkan perhatian.
Ilmu hisab juga digunakan untuk memperkirakan kapan terjadinya gerhana baik gerhana bulan maupun matahari.
Selain ilmu hisab dalam ilmu falak juga terdapat ilmu rukyat yang mana ilmu rukyat ini menggunakan pengamatan secara langsung. Misalnya dalam menentukan awal bulan qamariyah. Meski ilmu hisab dan ilmu rukyat ini berbeda, namun kedua ilmu ini akan selalu berjalan secara berdampingan yaitu untuk menentukan awal bulan qamariyah, sebelum pengamatan maka ahli rukyat akan memperkirakan posisi bulan dan waktu ijtima’ dengan hisab. Begitu juga dengan metode hisab, dia juga harus dibuktikan dengan pengamatan lapangan.
Dalam ilmu falak terdapat dua pokok pembahasan yakni ilmu hisab ilmiy dan ‘amaly. Ilmu hisab ilmy (Theoritikal astronomi) yaitu ilmu yang membahas tentang teori-teori dan konsep benda-benda langit. Misalnya dari awal mula kejadiannya (kosmogoni), bentuk dan tata himpunannya (kosmologi), jumlah anggotanya (cosmografi), ukuran dan jaraknya (astrometrik), gerak dan gaya tariknya (astromekanik), dan kandungan unsur-unsurnya (astrofisika).
Sedangkan ilmu hisab ‘amaly (practical astronomi) yaitu ilmu yang melakukan perhitungan untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda-benda langit antara satu dengan yang lainnya.
Dalam bukunya Drs. Slamet Hambali, M. Si, “Ilmu Falak I” berdasarkan QS. Yunus ayat 5, bahwasannya mempelajari ilmu falak itu wajib jika dikaitkan dengan ibadah sedangkan menurut jumhur ulama’, hukum belajar ilmu hisab bagi orang yang dalam kesendirian fardlu ‘ain dan bagi masyarakat banyak hukumnya berubah menjadi fardlu kifayah.
Ilmu falak mempunyai manfaat yang besar bagi umat islam yaitu dalam kaitannya dengan ibadah.
PERALATAN-PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN RUKYAT MAUPUN HISAB
1.      Rubu’ Mujayyab

Rubu’ merupakan salah satu alat perhitungan yang bisa digunakan untuk menentukan arah kiblat dan juga waktu shalat. Alat ini memang butuh ketelitian tingkat tinggi agar hasil yang di dapatkan mendekati sempurna. Namun meski alat ini kurang akurat dalam perhitungan, tapi alat ini sudah cukup akurat pda zamannya. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil yang didapat dengan perhitungan rubu’ tidak berbeda jauh dari perhitungan dengan kalkulator.


2.      Theodolit

Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menentukan arah kiblat, selain itu alat ini juga digunakan untuk meneropong bulan (hilal) saat pelaksanaan rukyat. Sedangkan pada saat gerhana, theodolit juga dapat digunakan untuk mengamati proses terjadinya gerhana.
Alat ini sudah sangat canggih karena dilengkapi dengan data-data sehingga pengguna alat ini cukup menggunkan dengan memasukkan data yang ada. Selain itu, alat ini juga lebih teliti namun tetap saja jika pengamatan tidak dilakukan secara cermat dan seksama, hasil perhitungan yang dilakukan pun juga akan mengalami ketidak tepatan.


3.      Mizwalla

sebuah alat yang berbentuk lingkaran yang dilengkapi dengan software khusus dimana untuk menggunakan alat ini, pengguna tinggal memasukkan data yang dibutuhkan pada software yang ada kemudian mengaplikasikannya pada mizwalla.
Cara penggunaannya yaitu dengan meletakkan dibawah sinar matahari kemudian bayang-bayang diarahkan pada nilai yang ditunjukkan Mizwah (lihat pada software) kemudian arahkan benang yang ada pada mizwalla tersebut pada nilai arah kiblat yang terdapat pada software.



4.      Kalkulator

Alat ini digunakan untuk melakukan perhitungan sebelum melakukan pengamatan. Misalnya perhitungan arah kiblat, waktu shalat, gerhana serta awal bulan. Kalkulator yang digunakan untuk perhitungan bukan kalkulator yang biasa namun kalkulator yang digunakan harus dilengkapi dengan menu-menu yang dibutuhkan. Seperti derajat dan sebagainya.



5.      Kompas

Alat ini digunakan untuk menentukan arah utara. Karena dalam perhitungan arah kiblat, azimuth berpatokan pada arah utara sejati.










6.      Waterpass

Alat ini juga dibutuhkan dalam penentuan arah kiblat yaitu untuk mengukur kerataan area pengukuran. Karena jika bidang tidak rata hasil perhitungan pun juga akan berbeda.




GPS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kalimat pakon lan panyuwun

Materi mata pelajaran Bahasa Jawa hari ini, *Ukara pakon lan panyuwun*. Dalam bahasa Indonesia kalimat pakon disebut dengan kalimat perintah sedangkan kalimat panyuwun disebut dengan kalimat permintaan.  tulodho (contoh): 1. kalimat pakon ♢buk, pendetna buku! 2. kalimat panyuwun ♢dik, nyuwun permene!

Ha' Saktah

Masih terkait dengan Ilmu Falak yakni hadits tentang perintah untuk melaksanakan salat yang berbunyi: عن ﺟﺎ بربن عبد الله: أن النبي صلى الله عليه وسلم جاءه جبريل عليه السلام فقال له: (قم فصله) فصلى الظهر حين زالت الشمس. “Dari Jabir bin Abdullah r.a berkata telah datang kepada Nabi SAW. Jibril a.s lalu berkata kepadanya bangunlah, lalu bersembahyanglah kemudian Nabi shalat Dzuhur dikala matahari tergelincir. Ustadz Imam Zarkasyi mengatakan didalam bukunya bahwasannya terdapat cara-cara dalam melafadzkan waqaf, diantaranya terdapat 11 macam waqaf. salah satunya yaitu jika kalimatnya dari fi'lu al-mu'tal al-mahdzuf akhiruhu. maka ketika waqaf dapat dibaca dengan menambahkan huruf ha' saktah  (هاء السكتة).  contoh: كلاّ لئن لم ينتهِ   dibaca   كلاّ لئن لم ينتهِهْ فلذلك فادعُ   dibaca    فلذلك فادعُهْ Saktah ialah diam sejenak sambil menahan nafas. Yang dimaksudkan dengan Ha-Saktah adalah ha` zaid (tambahan), yang didatangkan pada akhir kata den

TELESKOP

teleskop refraktor TELESKOP Teleskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meneropong benda dengan mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya sehingga dapat terlihat. Teleskop berfungsi untuk memperbesar ukuran sudut benda dan kecerahannya. Semakin besar diameter teleskop maka lebih banyak cahaya yang bisa dikumpulkannya. Perbandingan antara panjang dengan diameter teleskop disebut dengan F Number. Misalnya teleskop dengan diameter 10 cm dengan panjang focus 1 m (1000 cm) maka perbandingannya adalah 1000/10. Sehingga nilainya adalah F100. F100 berarti semakin kecil F number, semakin besar tingkat kecerangan teleskop. Selain mampu untuk memperbesar benda, teleskop juga mampu memisahkan obyek. Pemisahan obyek yang dilakukan oleh teleskop adalah terhadap bintang ganda. Dimana sebagaimana manusia beserta bumi seisinya yang mempunyai pasangan, ternyata secara samar, bintang juga mempunyai pasangannya sendiri-sendiri dan hal ini bisa dilihat dari bumi dengan menggunakan teleskop dengan