Cah Reog

Hari kelahiran nabi Muhammad yang diperingati setiap bulan Rabiul Awwal biasa dikenal dengan bulan Maulid.  Dalam memperingati hari kelahiran Rasulullah ini, ada berbagai perayaan yang diadakan oleh warga negara Indonesia. Ada yang sekedar mengadakan pengajian kecil-kecilan, ada juga yang mengadakan pengajian akbar.  Maulid nabi didesa-desa, biasanya dirayakan dengan mengumandangkan maulid ad-diba'i atau maulid al-barzanji. Para sesepuh, mempunyai nada atau irama tersendiri dalam melantunkan shalawat tersebut.  Di Masjid Raudlatul Muttaqin, desa Campurejo kecamatan Sambit kabupaten Ponorogo, biasanya merayakan maulid nabi dengan mengumandangkan shalawat versi tempo dul, yang tentunya sangat sulit difahami lafadznya bagi kaum muda. Selain itu, dalam perayaan maulid nabi, setelah selesai pembacaan shalawat, disebar uang receh untuk diperebutkan oleh anak-anak. Untuk ahir kegiatan perayaan, ibu-ibu akan menyajikan berbagai macam masakan, kemudian diakhiri dengan genduri.

Menara masjid  Tegalsari merupakan salah satu destinasi wisata religi di daerah kabupaten Ponorogo. Di desa ini terdapat makam ki ageng besari, tepatnya di belakang masjid jami' Tegalsari.  Dia bernama  Kiai Ageng  Muhammad Hasan  Besari , seorang Pendiri Pesantren Tegalsari pada awal abad 18 M, Jetis, Ponorogo yang mengkombinasikan dua kutub antara Islam dan Nasionalisme. (https://medium.com).

90k Pencerah kulit

Hujan tak pernah salah   Dia hanya mengisyaratkan kesejukan Mengajari mereka arti rasa syukur akan kuasa Tuhan Mengajari mereka akan kedamaian 

Reog merupakan kesenian daerah khas Ponorogo. Reog adalah dadak berkepala harimau, yang dipertunjukkan dengan iringan suling dan gendang. Reog di mainkan oleh seorang ahli sehingga bisa bergerak mengikuti irama. Dalam pertunjukan seni reog, biasanya diiringi dengan seni ganongan, jaranan maupun gajah-gajahan.  Seni reog ini disukai dan diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Seni reog sudah mulai dibawa kemancanegara oleh warga negara Indonesia yang tinggal di luar daerah, misalnya malaysia. Sehingga kesenian ini, juga bisa dilihat dibeberapa daerah selain di Kota Ponorogo  saja. 

Ibaratkan rak piring, kita butuh waktu untuk bisa menata kehidupan yang benar-benar rapi. Tidak mungkin kehidupan itu bisa tertata seperti yang kita harapkan, secepat kilat. Perlu PROSES . Dan prosesnya pasti tidak selalu mudah.  Jalan terjal bahkan berliku, akan menjadi warna dalam perjalanan kehidupan kita. Jika kehidupan yang kita lalui hanya stagnan dan tanpa problematika, pendewasaan dan perubahan tidak akan ada. Ibarat kuah, hambar tak berasa . 

 Clodi Ningrat. Ada empat macam,  1. Front snap, yaitu kancing di depan. Front snap ini menggunakan insert terpisah.

AIO celana menampung 200 ml. Untuk BB 5-18 kg. Model kedua yaitu AZZA perekat untuk newborn, atau bb 3-11 kg. Model ketiga yaitu AZZA snap, kancing di samping, untuk 7-13 kg. Untuk anak yg mulai aktif bergerak.

Untuk yang satu ini, benar-benar ramah lingkungan. Tidak ada sampah yang harus dibuang. Selain itu, tentunya juga lebih baik jika digunakan oleh si kecil dalam menjalani hari.  Diapers kain ini, tersedia size untuk bayi hingga anak-anak.  Ada yang perekat juga ada yang langsung pakai.