Cah Reog

Hujan selalu mengajarkan akan kedamaian Namun hujan terkadang juga mengikutsertakan petir dan badai bahkan topan dan beliung Begitulah sang hujan Jika hujan hanya membawa kesejukan.  Andai hujan hanya menciptakan kedamaian.  Hmm.... Terlalu naif, terlalu tak mampu bersyukur,  Hamba yang kerdil yang hanya berharap cinta dan belas kasih Hamba yang kerdil yang tak mau berbagi kasih. Jika hujan mampu membuat kedamaian Harusnya badai, petir, dan kilat bisa menjadi bahasa Kebesaran Tuhan  Bahasa kasih dan Cinta sang Maha Cinta

 

Ketika hidup menghadirkan kesalahan demi kesalahan, sesungguhnya saat itulah kita benar-benar hidup. Dengan kesalahan itu, kita akan berfikir dan berusaha untuk memaknai hidup dengan makna yang lebih istimewa. kenapa demikian, karena kita tahu bahwa segala hal yang terjadi itu tidak akan mampu kita ulangi sehingga kita akan lebih fokus dan mengerjakan segala hal yang kita hadapi dengan sebaik mungkin, agar tidak timbul penyesalan dikemudian hari. 

Pada hakekatnya, setiap hal yang terjadi merupakan anugerah sang Illahi. Nafas, Rizki, Anak serta Pasangan, tidaklah menjadi hak kita jika tanpa Kuasa dan kehendak Alloh.  Baru faham dengan kalimat:  " Laa Tulhikum amwaalukum wa laa awlaadukum 'an dzikrillah" sungguh menarik saat ayat ini benar-benar menjadi peristiwa yang nyata dalam hidup kita. saat sebuah peristiwa terjadi dalam keseharian kita. misalnya saat kita berjuang keras bekerja mencari uang sehingga kita lupa waktu ibadah , saat kita shalat, atau membuat kita lalai dalam beribadah kepada Alloh. hingga kemudian Alloh menimpakan azab kepada kita berupa kekurangan harta benda padahal saat itu kita sibuk mengumpulkan harta, Subhanalloh Allohu akbar, sungguh Maha besar Alloh yang mampu membuat sesuatu yang tampak terbalik atau mustahil tersebut menjadi nyata.  Keyakinan bahwa setiap hal akan jauh lebih terarah dan teratur saat kita mampu memasrahkan semuanya kepada Alloh perlu benar-benar kita tanamkan dalam qolbu

Teruntuk semua guruku Terima kasih untuk semua hal yang telah engkau berikan padaku Ilmu, Nasehat, serta pengetahuan yang dahulu belum mampu kufahami makna-makna nya. Perlahan, ilmu yang engkau dan kalian sampaikan, mampu menjadi pegangan, dan pondasi dalam ku melalui hari. Dalam ku mencari jati diri. Dalam memilih dan memilah mana yang baik dan yang tidak baik.  Guruku, meskipun dahulu belum mampu ku fahami maksud dari ilmu yang kau sampaikan, namun hari demi hari, kejadian yang kulalui mampu menjelaskan makna dari apa yang dahulu pernah engkau sampaikan.  Guruku Jasamu tak mampu terucap oleh kata  Tak dapat terungkap walau dengan beribu kalimat Guruku Dalam setiap tawamu terdapat mimpi-mimpi ku Dalam setiap lelahmu terdapat harapan-harapanku Dalam setiap Nasehatmu terdapat pijakan-pijakanku Guruku Andai mampu kubalas semua pengetahuan yang kau sampaikan Mungkin tak akan ada kata pahlawan tanpa tanda jasa Tak ada yang mampu membalas semua hal yang telah engkau berikan kecuali ucapan t

الهجرة رحلة هادينا Hijrah adalah perjalanan yang menjadi petunjuk bagi kita حمل الإسلام لنا دينا (Nabi Muhammad) membawa Islam sebagai agama untuk kita فسلام الله علی الهادی Maka semoga keselamatan dari Allah tercurah atas Nabi Sang pembawa petunjuk والگون يردد آمينا Dan semesta senantiasa dalam kedamaian رحل الصديق عن الدار Abu Bakar As Shiddiq meninggalkan rumahnya فی صحبة خير الأبرار Demi menemani Sang Manusia Terbaik صلوات الله تبارکه Semoga shalawat dan keberkahan tercurah kepadanya ملأ الدنيا بالأنوار Yang telah mengisi dunia dengan cahaya الله تگفل يحميه Allah senantiasa menjaganya وعلي أصبح يفديه Dan Ali bin Abi Thalib menjadi penggantinya وبسر القوم الأشرار Tanpa diketahui orang-orang kafir بنت الصديق توافيه Fatimah binti Abu Bakar menepatinya  

  Saben wayah wengi Mikirno isi ati Opo tenano tresno iki Dadi siji Mantep anggonku mikir Ra ono sitik kuatir Cerito iki Bakal apik ke ukir Yakin-yakin no Yakin aku tenanan Sumpah ing janji Iluhku netes tenan Kurang-kurange Kurangku sepurane Cen anane ngene Sayang.. Titip rogoku Titip roso tresnaku Seneng iki mung koe seng ngerti Dadio konco ceritaku Sepanjang uripku Lintang.. Suwon ngancani Suwon sampun nyekseni Padangi dalan seng tak lewati Cidro ne ati Gusti pun ngrampungi Kurang-kurange Kurangku sepurane Cen anane ngene