Langsung ke konten utama

KETIKA KAUM INTELEKTUAL BERBICARA

Saat mengetahui bahwasannya kegagalan telah didepan mata, takkan ada orang yang mau menunggu kegagalan itu hanya dengan berpangku tangan sementara waktu masih mau menunggu usaha-usaha dari tangan-tangan yang masih mempunyai harapan.
Rektor Indonesia yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) mengutarakan kegelisahan mereka akan kenyataan ini. Mereka berharap, keadaan Indonesia yang sudah berada di ambang maut ini masih bisa di perbaiki kembali. Namun ternyata ada pihak-pihak tertentu yang kurang berkenan dengan keikutsertaan mereka dalam memperhatikan keberlanjutan RI. Pasalnya, ada yang mengecam mereka bahwa seharusnya Rektor yang berdomisili dan serius pada bidang akademik justru memilih untuk turut campur dalam bidang politik yang seringkali dianggap kotor. Banyak pertanyaan yang mungkin muncul diantaranya, apa motif  mereka melakukan hal tersebut? Benarkah mereka melakukan itu hanya dengan tujuan perbaikan dan keberlangsungan RI?
Jawabannya tentu saja tidak. Semua orang berhak melakukan yang terbaik untuk negara Indonesia ini. Kapanpun dimanapun, RI ini tetap milik kita bersama dan tentunya tanggung jawab kita juga sebagai warga negara Indonesia. Oleh karena itu, bukan menjadi suatu hal yang mustahil jika para rektor juga ikut campur dalam usaha memperjuangkan keberlanjutan RI dengan memperbaiki bidang pendidikan yang akan menciptakan generasi terpelajar sehingga tidak mudah di adu domba dan juga dibohongi karena kelemahan mereka.
Mengingat maraknya aktivitas-aktivitas kebohongan publik yang ada di negara RI ini, tentu saja kiprah FRI cukup dinantikan oleh warga negara Indonesia bahkan sangat diharapkan. Karena pada era ini, lebih banyak kita temukan kepentingan umum yang di sulap menjadi kepentingan pribadi. Biaya pemerintahan disulap menjadi biaya perorangan serta prakter-praktek pembodohan publik yang lain. Tentunya Forum Rektor Indonesia yang berkompeten dalam bidang akademik dan bergaul langsung dengan masyarakat tidak akan begitu saja diam. Jika semua komponen dalam negara ini sudah acuh terhadap kebohongan-kebohongan publik ini, maka mau tidak mau kegagalan Indonesia yang sudah di ambang pintu akan segera terwujudkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kalimat pakon lan panyuwun

Materi mata pelajaran Bahasa Jawa hari ini, *Ukara pakon lan panyuwun*. Dalam bahasa Indonesia kalimat pakon disebut dengan kalimat perintah sedangkan kalimat panyuwun disebut dengan kalimat permintaan.  tulodho (contoh): 1. kalimat pakon ♢buk, pendetna buku! 2. kalimat panyuwun ♢dik, nyuwun permene!

Ha' Saktah

Masih terkait dengan Ilmu Falak yakni hadits tentang perintah untuk melaksanakan salat yang berbunyi: عن ﺟﺎ بربن عبد الله: أن النبي صلى الله عليه وسلم جاءه جبريل عليه السلام فقال له: (قم فصله) فصلى الظهر حين زالت الشمس. “Dari Jabir bin Abdullah r.a berkata telah datang kepada Nabi SAW. Jibril a.s lalu berkata kepadanya bangunlah, lalu bersembahyanglah kemudian Nabi shalat Dzuhur dikala matahari tergelincir. Ustadz Imam Zarkasyi mengatakan didalam bukunya bahwasannya terdapat cara-cara dalam melafadzkan waqaf, diantaranya terdapat 11 macam waqaf. salah satunya yaitu jika kalimatnya dari fi'lu al-mu'tal al-mahdzuf akhiruhu. maka ketika waqaf dapat dibaca dengan menambahkan huruf ha' saktah  (هاء السكتة).  contoh: كلاّ لئن لم ينتهِ   dibaca   كلاّ لئن لم ينتهِهْ فلذلك فادعُ   dibaca    فلذلك فادعُهْ Saktah ialah diam sejenak sambil menahan nafas. Yang dimaksudkan dengan Ha-Saktah adalah ha` zaid (tambahan), yang didatangkan pada akhir kata den

TELESKOP

teleskop refraktor TELESKOP Teleskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meneropong benda dengan mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya sehingga dapat terlihat. Teleskop berfungsi untuk memperbesar ukuran sudut benda dan kecerahannya. Semakin besar diameter teleskop maka lebih banyak cahaya yang bisa dikumpulkannya. Perbandingan antara panjang dengan diameter teleskop disebut dengan F Number. Misalnya teleskop dengan diameter 10 cm dengan panjang focus 1 m (1000 cm) maka perbandingannya adalah 1000/10. Sehingga nilainya adalah F100. F100 berarti semakin kecil F number, semakin besar tingkat kecerangan teleskop. Selain mampu untuk memperbesar benda, teleskop juga mampu memisahkan obyek. Pemisahan obyek yang dilakukan oleh teleskop adalah terhadap bintang ganda. Dimana sebagaimana manusia beserta bumi seisinya yang mempunyai pasangan, ternyata secara samar, bintang juga mempunyai pasangannya sendiri-sendiri dan hal ini bisa dilihat dari bumi dengan menggunakan teleskop dengan