MENELAAH KEMESRAAN BULAN DAN JUPITER
Layaknya kemesraan dua sejoli, Planet Jupiter dan Bulan juga tampak mesra dilihat dari bumi pada oktober 2011 kemaren. Hal ini bukan karena bulan berpindah haluan dari bumi kepada Jupiter namun karena garis edar jupiter yang mendekat bumi. Bumi yang mengitari matahari selama 12 bulan atau satu tahun dalam sekali putaran akan berbanding 1/12 putaran dengan Jupiter karena Jupiter dalam mengitari matahri memerlukan waktu 12 tahun sekali edar atau ±11, 86 tahun.
Oposisi jupiter Pada oktober 2011 kemaren terjadi saat bulan muda, yaitu setelah konjungsi yang menyebabkan cahaya rembulan tidak terang sehingga Jupiter tampak sangat jelas dari bumi. Bahkan Jupiter bisa dilihat tanpa menggunakan teleskop. Purnama Jupiter atau yang dikenal dengan oposisi ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada tahun ini saja namun fenomena ini terjadi setiap tahun hanya saja tahun-tahun yang lain tak secerah dan sebesar tahun ini.
Oposisi jupiter yaitu saat dimana Jupiter berada sangat dekat dengan bumi. Jarak Bumi-Jupiter saat oposisi adalah 629 juta km, sekitar 300 juta km lebih dekat dari jarak terjauh yang bisa dicapai (Kompas, 27 oktober 2011).
Bumi dan Jupiter dalam perjalanannya mengitari matahari akan mengalami pertemuan setiap 13 bulan (399 hari). Namun karena bidang edar bumi dan Jupiter berbentuk ellips maka setiap pertemuan tidak akan memiliki jarak yang sama.
Menurut Thomas Djamaluddin, Bumi dan Jupiter akan bertemu kembali sekitar 13 bulan sekali. Hal ini berdasarkan peredaran bumi dan Jupiter dalam mengitari matahari yang mana periode jupiter dalam mengitari matahari sekitar 12 tahun dalam sekali putaran. Artinya, setelah bumi mengorbit matahari 360 derajat selama 12 bulan, jupiter telah menjauh 1/12 x 360 = 30 derajat. Untuk bertemu jupiter lagi, bumi perlu menempuh tambahan 30 derajat lagi, yang berarti 30/360x12 bulan = 1 bulan. Jadi, bumi akan bertemu lagi dengan jupiter setelah 13 bulan beredar.
Data Bumi dan Jupiter:
KETERANGAN | BUMI | JUPITER |
Jarak rata-rata ke matahari | 150 juta Km | 778,3 juta Km |
Periode revolusi | 365,25 hari | 11,86 tahun |
Mengingat periode revolusi Jupiter yaitu selama ±12 tahun lamanya maka fenomena Jupiter tampak sangat besar dari bumi seperti ini mungkin akan terjadi lagi setelah ±12 tahun nanti. Sehingga oposisi Jupiter kemungkinan akan terjadi lagi sekitar tahun 2022-2023. Yaitu saat penampakan terbesar Jupiter dari bumi.
Cahaya Jupiter yang terang tersebut kemungkinan bisa terhambat dalam perjalanannya mencapai bumi. Sebagaimana kita ketahui bahwa diantara Mars dan Jupiter terdapat asteroid yang mungkin akan menghambat cahaya Jupiter untuk sampai ke bumi namun asteroid yang berada diantara bumi dan Jupiter ternyata tidak akan mengganggu cahaya untuk sampai ke bumi karena asteroid tidak rapat sehingga benda yang menerobosnya tidak akan lecet atau terjadi kecelakaan.(diambil dari berbagai sumber).
Komentar
Posting Komentar