Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

29 Februari, Unik dan Menarik

29 februari, Sebuah hari yang hanya terjadi sekali dalam empat tahun. Mungkin aneh tapi ini benar-benar nyata. Hal ini berdasarkan pada penanggalan syamsiyah yang merujuk pada peredaran matahari dimana dalam satu tahunnya ada yang terdiri dari 366 hari dan juga ada yang terdiri dari 365 hari. Sehingga dalam empat tahun tersebut ada tahun panjang (kabisat) dan tahun pendek dimana pada tahun pendek (basithoh), februari berjumlah 29 hari. Sempat terfikir bagaimana nasib mereka yang lahir pada hari ini. Kasihankah.... atau justru hal tersebut menjadi sebuah hal yang sangat istimewa karena sangat berbeda dari yang lainnya. Lantas kapan mereka harus memperingati hari ulang tahun mereka. Apakah mereka hanya akan memperingati hari ulang tahun hanya sekali dalam satu tahun ataukah mereka memperingati hari ulang tahun pada tahun-tahun basithoh dengan menggantinya pada hari yang lain. Tanggal 28, misal. 

JEJAK KEHIDUPAN

Hidup, tak akan selamanya lurus. Adakalanya kita melangkah melewati jalan terjal yang penuh liku dan bebatuan. Adakalanya jalan yang kita lalui itu lurus dan halus namun terjadi hujan yang sangat deras disana.  terkadang, sangat mudah melewati hujan yang sangat deras sekalipun namun ada saat-saat yang membuat kita jenuh dan menjadikan hujan tersebut sebagai sebuah alasan untuk tetap diam.  Sebuah label bertema kehidupan, cukup unik dan membingungkan. Terkadang, orang yang memiliki hidup tak tahu apa yang dinamakan hidup. Bahkan tak tahu apa yang terbaik yang harus dia lakukan untuk melalui waktunya yang sangat berharga.  Andai semua memandang bahwa hidup adalah perjuangan. Andai semua berharap akhir yang cerah dalam kehidupannya.  Pasti akan tercipta tumpukan usaha yang mendorong kemajuan kehidupan. Dan itulah awal dari sebuah perubahan.  Namun, cara berfikir seseorang, prinsip dan juga pemaknaan setiap orang tentang kehidupan ini ternyata tak sama bahkan jauh berbeda antara yang satu

AHLI FALAK INDONESIA

1.       KH. AHMAD GHOZALI Beliau lahir di daerah Bojong Herang, cianjur, jawa barat pada tahun 1935. Dalam perjalanan hidupnya, beliau menjual taucho milik ayahnya. Meski menjajakan dagangan ayahnya yang sudah terkenal, beliau tidak memanfaatkan kemasyhuran ayahandanya untuk mensukseskan karirnya. Pada tahun 1942, beliau mulai memasuki sekolah rakyat (setingkat SD) di kota kelahirannya sampai tahun 1947. Hingga seusai tsanawiyah, beliau melanjutkan ke mu’allimin di pesantren persis pajagalan.  Yang kemudian tinggal di rumah E. Abdurrahman dan diamanati untuk menjaga dan merawat perpustakaan KH. E. Abdurrahman.  Saat berada bersama KH. Abdurrahman ini, beliau sering mengamati dan melihat penelitian dan kajian yang dilakukan oleh para santri secara langsung, namun diantara penelitian yang ada, beliau lebih tertarik pada penelitian ilmu hisab. Serampungnya dari muallimin, beliau melanjutkan jejak hidupnya dengan berbagai pengabdian. 2.       KH. TURAICHAN ADJHURI ASY-SYAROFI Beliau lah

GERHANA BULAN DAN MATAHARI

Gerhana merupakan sebuah fenomena alam yang seringkali terjadi di dunia ini. Di Indonesia sendiri telah terjadi  berulangkali dimana fenomena tersebut masih ada yang mengkaitkan dengan bencana alam maupun hal-hal yang mistid. Sehingga ritual-ritual juga kadang masih ditemukan disebagian wilayah Indonesia. Sedangkan bagi mereka yang sudah faham akan fenomena terjadinya gerhana, justru menjadikan kesempatan tersebut sebagai saat yang tepat untuk melakukan observasi sehingga tidak hanya menemukan hasanah keilmuan melainkan juga melihat betapa indahnya keajaiban alam. vase terjadinya gerhana Gerhana bulan akan terjadi saat matahari dan bulan berada pada satu garis yaitu saat bulan beroposisi atau saat bulan purnama, sehingga pada saat tersebut, bulan melewati bayangan bumi. sedangkan gerhana matahari, akan terjadi saat ijtima' yaitu saat bulan berada diantara bumi dan matahari. baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, keduanya kadang akan terjadi gerhana bulan total maupun gerhan

AWAL BULAN QOMARIYAH

Dalam Khazanah keilmuan Astronomi Islam , juga mengenal awal bulan,  baik kriterianya maupun bagaimana cara hisabnya. Dalam hal ini, terdapat banyak metode yang digunakan. Misalnya dengan melihat pasang surut air laut, dengan rukyatul hilal dan juga dengan hisab maupun dengan perhitungan ‘Urfi seperti Aboge dan sebagainya. Meskipun berbeda namun pada dasarnya setiap metode yang ada ini diberdayakan secara bersama-sama, mengingat setiap menjelang rukyatul hilal, pasti juga ditentukan terlebih dahulu dengan hisab dan setiap perhitungan juga di buktikan dengan rukyah atau mengamati secara langsung. Namun dalam permasalahan awal bulan qomariyah, masih sering ditemukan perbedaan-perbedaan karena kriteria yang digunakan untuk menentukan awal bulan sendiri masih berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Rukyatul hilal ini dilakukan setiap tanggal 29 pada bulan hijriyah namun selama ini, hanya bulan Ramadlan, Syawal dan Dzulhijjah saja yang marak terdengar dilakukan observasi sedangkan unt