KELAHIRAN RASULULLAH SAW

Kelahiran sang Nabi menampakkan kesucian diri. 

Alangkah indah permulaannya juga indah penghabisannya.

Hari kelahiran Rasulullah saat ada firasat bangsa Persia 

Bahwa ada peringatan kepada mereka datangnya bencana dan siksa.

Saat menjelang malam tiba istana kisra hancur terbelah. 

Sebagaimana kumpulan sahabat kisra tiada menyatu terpecah belah.

Api sesembahan padam karena duka yang mencekam. 

Sungai eufrat tak mengalir, muram karena susah yang amat dalam.

Penduduk negeri sawah resah duka saat danaunya kering keronta. 

Pengambil air kembali dengan tangan hampa kecewa ketika terjerat rasa dahaga.

Seakan-akan pada api nan membara terdapat cairan air karena duka. 

Dan pada air nan sejuk segar api yang membakar.

Para jin menjerit, suara cahaya membumbung keangkasa. 

Kebenaran tampak nyata dari makna maupun kata.

Mereka buta dan tuli tak dengar hingga kabar gembira tiada didengar. 

Begitu juga kilatan peringatan sama sekali tak terhiraukan.

Para rahib mereka telah kabarkan berita. 

Bahwa agama mereka melenceng dan takkan bertahan lama.

Setelah mereka menyaksikan bintang-bintang diufuk berjatuhan. 

Bersamaan dibumi ada kejadian berhala-berhala runtuh bergelimpangan

Hingga lenyap setan berlari terbirit-birit dari pintu langit jalan wahyu ilahi. 

Mereka lari mengikuti setan nan berlari tak henti.

Mereka berlarian laksana lasykar raja Abrahah. 

Atau bak pasukan  yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul

Batu yang nabi lemparkan setelah bertasbih dalam genggaman. 

Bak terlemparnya nabi Yunus dari perut ikan paus.

Komentar