Cah Reog

Melabeli anak dengan sifat-sifat negatif sepertinya bukanlah pilihan yang tepat. dimana pada hakekatnya masa anak-anak itu merupakan masa dimana anak masih mendalami berbagai peran dalam kehidupannya.  Banyak hal yang akan merubah pola pikir anak, bahkan apa yang mereka lihat, rasakan dan mereka dengar, juga akan mempengaruhi pola pikirnya. Jika anak sering mendengar ucapan-ucapan negatif, mau tidak mau, pola-pola negatif juga yang akan membentuk kepribadiannya.  Beda halnya, jika anak selalu berdampingan dengan hal-hal positif, maka hal positif pula yang akan membentuk kepribadiannya. maka, seperti apa kita ingin menjadikan anak kita nantinya, sangat tergantung bagaimana tindak tanduk serta teladan yang kita berikan kepada mereka. 

Teringat masa kecilku Kau peluk dan kau manja Indahnya saat itu Buatku melambung Di sisimu terngiang Hangat napas segar harum tubuhmu Kau tuturkan segala Mimpi-mimpi serta harapanmu Kau ingin ku menjadi Yang terbaik bagimu Patuhi perintahmu Jauhkan godaan Yang mungkin kulakukan Dalam waktu ku beranjak dewasa Jangan sampai membuatku Terbelenggu, jatuh, dan terinjak Tuhan, tolonglah Sampaikan sejuta sayangku untuknya Ku t'rus berjanji Takkan khianati pintanya Ayah, dengarlah Betapa sesungguhnya ku mencintaimu 'Kan kubuktikan Ku mampu penuhi maumu Andaikan detik itu 'Kan bergulir kembali Kurindukan suasana Basuh jiwaku Membahagiakan aku Yang haus akan kasih dan sayangmu 'Tuk wujudkan segala Sesuatu yang pernah terlewati La-la-la La-la-la-la-la-la La-la-la-la-la-la La-la-la-la-la-la-la-la-la Tuhan, tolonglah Sampaikan sejuta sayangku untuknya Ku t'rus berjanji Takkan khianati pintanya Ayah, dengarlah Betapa sesungguhnya ku mencintaimu 'Kan kubuktikan Ku mampu penuhi

Gemuruh angin mengiyang ditelinga Sayup sejuk perlahan menerpa  Tenang... Senang... Mengiringi langkah kaki yang  kembali terjaga Rindu ini... Kasih ini... Akan menguatkanku mencapai semua mimpi Semua hal yang terjadi Sudah terpatri sebagai takdir Illahi Sekuat apapun menolak Tak kan mampu menggantikan Kuasa Sang Maha Kuasa Tenanglah engkau disana... Bapak...

Rindu tak bertepi, itulah aku Rindu tak berujung, ya saat ini Beliau yang slalu menjaga,  ah...  Sekarang tiada.  Beliau yang tertanam dalam jiwa, sudah tak bersua Bapak...   Teriakanmu saat mengingatkanku salat Nasehat bijakmu saat aku mulai hilang arah Tawamu saat menikmati kopi dan rokok Suara berisik motor yang selalu mengantarmu mencari nafkah untuk ku Buah tangan yang tak pernah terlupa sepulangmu dari pasar Bapak...  Aku yakin engkau tlah tenang disana Aku yakin tempat yang nyaman dan terang yang engkau singgahi sekarang Bapak...  Begitu banyak kenangan yang tertumpuk dan terekam jelas dalam kepalaku Bapak...  Tiada yang bisa menggantikanmu... Bapak...  Aku Rindu...  Bapak...  Maafkan aku yang belum mampu membalas jasamu Bapak maaf kan aku yang belum mampu merawat saat sakitmu Bapak...  Maafkan aku yang tak mampu menyayangimu seperti engku menyayangiku Bapak....  Jika dulu mimpi dengan orang yang telah wafat adalah hal yang menakutkan bagiku Maka saat ini mimpi bertemu denganmu

Dunia anak adalah dunia bermain. Anak-anak akan tertarik saat kita mengajaknya membicarakan tentang permainan sebaliknya mereka akan cenderung menolak saat kita memintanya untuk mengulang mata pelajarannya disekolah. 👌 Faktanya, di era digital ini, ternyata anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di media elektronik. Meskipun disela-sela waktunya masih digunakan untuk melakukan aktivitas lainnya, namun ketergantungannya terhadap gadget sudah menguasai kesehariannya. 👊 Dalam dunia pendidikan, hal ini selain menjadi problematika utama bagi pendidik juga memberikan motivasi sehingga mendorong pendidik untuk lebih kreativ dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran di madrasah. kolaborasi antara materi pendidikan dengan media digital perlu dikembangkan sehingga anak di era digital ini tidak bosan dengan model pembelajaran yang sama. 👍 Poin utamanya, masing-masing anak memiliki karakter, potensi, kemampuan, serta ketertarikan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya sehingga

Anak terlahir dengan keunikan dan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Saat kita temui seorang anak dengan kecerdasan emosional yang mumpuni ternyata dia tidak memiliki kecerdasan yang mumpuni dalam intelektual. Saat kecerdasan intelektualnya oke, ternyata tidak cakap secara emosi.  Mereka tidak nakal hanya saja mereka berusaha mengungkapkan apa yang ada dalam batinnya.  lantas, kaitan dengan AYO NIKAH???? Nah, dalam kehidupan pernikahan akan hadir buah hati yang menjadi pelengkap bahkan penyempurna rumah tangga. Pada dasarnya kehidupan mengasuh, merawat buah hati merupakan KEGIATAN BELAJAR SEUMUR HIDUP.  Anak dalam fase kehidupannya memberikan tantangan yang berbeda bagi kedua orang tua di setiap tingkatan fase. Fase pertama saat janin mulai tumbuh dalam rahim. Antara anak yang satu dengan yang lain memiliki "bawaan" yang berbeda. Mual, bawaannya ngantuk, hasrat makan yang meningkat maupun enggan mencium aroma parfum ataupun aroma keringat ayah sang janin. 

Kehidupan ini merupakan sebuah perjalanan dimana dalam setiap perjalanan itu terdapat belokan maupun tikungan yang mempertemukan kita dengan berbagai macam panorama. Pepohonan, perbukitan, pegunungan, bahkan jurang yang curam. Namun meskipun dalam perjalanan tersebut seakan mustahil kita lalui, pada ahirnya, jika kita berhati-hati dan waspada, fokus dengan jalan yang kita lewati, atau mungkin harus beristirahat sejenak hanya untuk memulihkan energi, jalan yang terjal dan curam mampu terlewati.  tapi ini bukan tentang perjalanan, namun tentang KEHIDUPAN.  Dalam kisah Rasulullah saw, orang yang paling mulia dan orang yang sudah dijamin masuk surga, masih dihadapkan dengan berbagai macam cobaan hidup.  Maryam sang wanita mulia, di hadapkan dengan kehadiran janin dalam rahim tanpa seorang bapak.  Dalam Islam disebutkan bahwasannya menikah merupakan separo dari agama. Mengapa demikian???? Karena dalam kehidupan pernikahan, seseorang akan dihadapkan dengan berbagai macam hal yang jauh berbed