Cah Reog

Sabtu, 14 April 2013. bertempat di kampus tiga IAIN WAlisongo Semarang diadakan seminar nasional yang menghadirkan pembicara dari sebuah stasiun televisi ternama di Indonesis. Heri Tanosudibyo. hmm... satu kalimat. " Kagum dengan cara beliau menghargai orang lain ".  Waktu satu jam, cukup bagi beliau untuk menyalurkan berbagai ilmu yang selama ini telah beliau dapatkan  baik dalam bangku perkuliahan maupun dalam kehidupan yang telah diarunginya. beberapa poin yang terekam dari penuturan beliau dalam menjalani bisnis serta kehidupan pada umumnya, diantaranya adalah: Memiliki tujuan yang jelas. Dirimulah musuh terbesarmu Disiplin lakukan yang produktif dan tinggalkan yang non produktif perbaiki pergaulan fokus pada kwalitas (jangan asal selesai) kepercayaan tidak ada hubungannya dengan emosional keberhasilan bukan diukur dari seberapa lama kita berjuang namun dari keseriusan kita hidup itu tidak linear namun ada kalanya naik dan adakalanya turun jangan gampang

Hari ini, umpanku termakan lagi. Saat anak-anak membicarakan sebuah hadits tentang mahar cincin besi, banyak celetukan yang menyatakan bahwa mana mungkin pada zaman sekarang ada yang mau dinikahi hanya dengan mahar cincin dari besi. Lalu saat itulah aku mengatakan sebuah kalimat: "ya apapun itu, kan cinta". tak kusangka, semua yang ada diruang tengah PPDN putri Selatan, pagi ini sekitar pukul 07.05 WIB, berteriak mengeroyokku. "Halah, hari gini, demi cinta. omong kosong" dan perdebatan mereka semakin seru dengan bercampurnya berbagai macam persepsi yang keluar dari mereka. tapi kesalahannya, aku tak mendengarkan pendapat-pendapat mereka itu. hmmm.... kukepalkan tanganku dan dengan sekuat tenaga ku katakan , yes...yes... umpanku termakan.   kemudian ku lanjutkan rasa penasaranku pagi ini dengan membuka website dan mencari hadits tentang itu, Saat ku buka website orang, ternyata memang ada hadits tersebut, teks nya seperti ini: عَنْ سَهَلِ بْ

pusing...  bukan karena masalah yang menumpuk juga bukan karena kurangnya asupan gizi pada makanan. namun pusing yang tiba-tiba membuat seluruh tubuh terasa sangat lemas dan lemah ini muncul beberapa detik selepas mandi besar usai haid.  hal ini bisa terjadi karena saat haid, seseorang mengeluarkan darah terlalu banyak sehingga tensi darah menurun usai haid.selain itu bisa juga disebabkan karena menderita anemia. anemia yang merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin darah berada dibawah normal. hemoglobin darah berfungsi untuk mengangkut oksigen keseluruh organ tubuh, termasuk otak, jantung, ginjal dll. jika hemoglobin rendah maka asupan oksigen ke sluruh organ-organ tersbut juga akan berkurang. beberapa hal yang terjadi sebelum, setelah dan saat menstrusi antara lain: pusing, keram, otot terasa kaku, emosi tak terkendali, agresif, cemas, tegang, sedih yang berlebih dan senang yang tak terungkapkan.  http://haid.klikdokter.com/tanyajawab.php?id=7908

hidup itu..... jalani saja. yang penting terus selalu berusaha dalam alur yang telah ditentukan_Nya. meskipun penuh duri dan jurang pasti kan berujung pada kebahagiaan.  Chayo....!!! jangan pernah putus asa atas rahmat serta kasih sayang_Nya yang abadi. kasih sayang yang takkan pernah terputus oleh waktu.yakinlah, Dia tak kan pernah mengabaikanmu ataupun melupakanmu. Dia kan selalu ada disetiap denyut nadimu.  mengejar kesenangan duniakah? yang sementara? itukah yang kau mau?  sadarlah bahwa dunia itu hanya sementara dan akan segera tiba batas akhirnya.  hari kemarin sudah berlalu. esok juga belum tentu kan engkau raih. cukup lakukan apa yang bisa engkau lakukan hari ini dan saat ini.  ingat... semua hanyalah demi kebaikanmu, satu jam saja waktu terbuang, apa yang akan engkau pertanggungjawabkan....

SUARA MERDEKA CETAK - Mengelola Suasana Hati

Aku haus dan belum juga kudapatkan air yang menyegarkan. Aku haus dan seakan ku berada di gurun pasir yang jauh dari perairan. Aku haus dan meskipun ku telah minum, belum juga rasa haus itu sirna. Orang bilang aku tamak, itu benar. Orang bilang aku egois, itupun juga terlampau benar. Orang bilang aku sombong, sungguh dan sungguh semua itu adalah diriku. Diriku yang haus akan sesuatu yang sudah kudapatkan. Diriku yang tamak akan apa yang telah ku raih. Diriku yang egois karena hasratku tuk mendapatkan apa yang belum terpenuhi. Dan diriku yang sombong untuk menutupi segala hal yang pada hakikatnya belum ku miliki.

Dari Abu Sa’id (Sa’ad bin Malik bin Sinan) al-Khudry berkata: Rasulullah saw bersabda,  “Pernah terjadi pada umat terdahulu seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa kemudian ingin bertaubat maka ia pun mencari seorang alim lalu ditunjukkan kepadanya seorang pendeta maka ia pun bertanya, “Sesungguhnya saya telah membunuh sembilan puluh sem bilan jiwa apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?” Jawab pendeta, “Tidak ada” Seketika pendeta itupun dibunuhnya sehingga genaplah seratus orang yang telah dibunuhnya. Kemudian ia mencari orang alim lainnya dan ketika telah ditunjukkan iapun menerangkan bahwa ia telah membunuh seratus orang apakah ada jalan untuk bertaubat? Jawab si alim, “Ya, ada dan siapakah yang dapat menghalangimu untuk bertaubat? Pergilah ke dusun itu karena di sana banyak orang-orang yang taat kepada Allah. Maka berbuatlah sebagaimana perbuatan mereka dan jangan kembali ke negerimu ini karena negerimu ini adalah tempat penjahat.” Maka pergilah orang it