Langsung ke konten utama

GEDONG SONGO

Gedong Songo merupakan komplek sembilan candi yang berada di desa Darum, kelurahan Candi, kecamatan Bendungan, kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Candi ini merupakan sebuah Candi peninggalan agama Hindu yang didirikan oleh kerajaan Kalingga, candi yang megah dan juga keramat.
meski bernama Gedong songo namun dalam komplek candi ini tidak ditemukan candi yang berjumlah sembilan melainkan kurang dari sembilan. Hal ini ada yang mengatakan bahwa candi yang lain belum ditemukan namun ada juga yang mengatakan bahwasannya hanya orang-orang tertentu saja yang mampu melihat candi yang lainnya tersebut.
komplek candi yang berada di puncak gunung dan sering berkabut ini, perlu waktu yang lama untuk bisa melewati semua candi dimana dari kesekian candi yang berada ditempat yang berbeda ini mempunyai keserupaan antara candi yang satu dengan yang lainnya.
selain itu, diarea candi tersebut juga ditemukan belerang dengan air hangatnya yang biasa digunakan oleh para pengunjung untuk pengobatan yaitu dengan mandi di kolam air belerang tersebut. namun perlu diperhatikan bahwasannya yang namanya belerang tetap berbau tak sedap sehingga banyak juga orang yang lebih memilih untuk cepat beranjak dari area tersebut.
banyak hal unik yang ada di Gedong songo ini. salah satunya, meski area candi Hindu namun di sekitar komplek candi tersebut hampir tidak ditemukan pemeluk agama Hindu melainkan hampir seluruh penduduk telah beragama Islam. selain itu, selain disuguhi dengan candi-candi, pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai pagelaran seni yang dipertunjukkan di komplek candi tersebut meski hal ini hanya bisa ditemukan pada hari-hari tertentu saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kalimat pakon lan panyuwun

Materi mata pelajaran Bahasa Jawa hari ini, *Ukara pakon lan panyuwun*. Dalam bahasa Indonesia kalimat pakon disebut dengan kalimat perintah sedangkan kalimat panyuwun disebut dengan kalimat permintaan.  tulodho (contoh): 1. kalimat pakon ♢buk, pendetna buku! 2. kalimat panyuwun ♢dik, nyuwun permene!

Ha' Saktah

Masih terkait dengan Ilmu Falak yakni hadits tentang perintah untuk melaksanakan salat yang berbunyi: عن ﺟﺎ بربن عبد الله: أن النبي صلى الله عليه وسلم جاءه جبريل عليه السلام فقال له: (قم فصله) فصلى الظهر حين زالت الشمس. “Dari Jabir bin Abdullah r.a berkata telah datang kepada Nabi SAW. Jibril a.s lalu berkata kepadanya bangunlah, lalu bersembahyanglah kemudian Nabi shalat Dzuhur dikala matahari tergelincir. Ustadz Imam Zarkasyi mengatakan didalam bukunya bahwasannya terdapat cara-cara dalam melafadzkan waqaf, diantaranya terdapat 11 macam waqaf. salah satunya yaitu jika kalimatnya dari fi'lu al-mu'tal al-mahdzuf akhiruhu. maka ketika waqaf dapat dibaca dengan menambahkan huruf ha' saktah  (هاء السكتة).  contoh: كلاّ لئن لم ينتهِ   dibaca   كلاّ لئن لم ينتهِهْ فلذلك فادعُ   dibaca    فلذلك فادعُهْ Saktah ialah diam sejenak sambil menahan nafas. Yang dimaksudkan dengan Ha-Saktah adalah ha` zaid (tambahan), yang didatangkan pada akhir kata den

TELESKOP

teleskop refraktor TELESKOP Teleskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meneropong benda dengan mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya sehingga dapat terlihat. Teleskop berfungsi untuk memperbesar ukuran sudut benda dan kecerahannya. Semakin besar diameter teleskop maka lebih banyak cahaya yang bisa dikumpulkannya. Perbandingan antara panjang dengan diameter teleskop disebut dengan F Number. Misalnya teleskop dengan diameter 10 cm dengan panjang focus 1 m (1000 cm) maka perbandingannya adalah 1000/10. Sehingga nilainya adalah F100. F100 berarti semakin kecil F number, semakin besar tingkat kecerangan teleskop. Selain mampu untuk memperbesar benda, teleskop juga mampu memisahkan obyek. Pemisahan obyek yang dilakukan oleh teleskop adalah terhadap bintang ganda. Dimana sebagaimana manusia beserta bumi seisinya yang mempunyai pasangan, ternyata secara samar, bintang juga mempunyai pasangannya sendiri-sendiri dan hal ini bisa dilihat dari bumi dengan menggunakan teleskop dengan