Langsung ke konten utama

Ayo Nikah III

Pada hakekatnya, setiap hal yang terjadi merupakan anugerah sang Illahi. Nafas, Rizki, Anak serta Pasangan, tidaklah menjadi hak kita jika tanpa Kuasa dan kehendak Alloh. 
Baru faham dengan kalimat: 
" Laa Tulhikum amwaalukum wa laa awlaadukum 'an dzikrillah"
sungguh menarik saat ayat ini benar-benar menjadi peristiwa yang nyata dalam hidup kita. saat sebuah peristiwa terjadi dalam keseharian kita. misalnya saat kita berjuang keras bekerja mencari uang sehingga kita lupa waktu ibadah, saat kita shalat, atau membuat kita lalai dalam beribadah kepada Alloh. hingga kemudian Alloh menimpakan azab kepada kita berupa kekurangan harta benda padahal saat itu kita sibuk mengumpulkan harta, Subhanalloh Allohu akbar, sungguh Maha besar Alloh yang mampu membuat sesuatu yang tampak terbalik atau mustahil tersebut menjadi nyata. 
Keyakinan bahwa setiap hal akan jauh lebih terarah dan teratur saat kita mampu memasrahkan semuanya kepada Alloh perlu benar-benar kita tanamkan dalam qolbu kita sehingga apapun yang telah terjadi, apapun yang akan terjadi dan apapun yang sedang terjadi, kita tetap mampu ikhlas dan mampu kita pasrahkan kepada Alloh. 
sungguh Alloh sebaik-baik penjaga. titipkan saja pasanganmu, anakmu, rizkimu, hidupmu serta matimu kepada Alloh, Insya Alloh hati akan semakin tenang dan tidak akan timbul kegelisahan. 
Jika suatu hal terjadi cukup yakini bahwa itu semua sudah menjadi skenario terbaik dan terindah yang Alloh berikan dan pasti akan ada maksud dan tujuan yang sudah disediakan Alloh untuk kita hamba_Nya yang mampu taat dan ikhlas dalam setiap situasi dan kondisi. 

Bismillah
Keep Istiqomah Fillah




Komentar

Postingan populer dari blog ini

kalimat pakon lan panyuwun

Materi mata pelajaran Bahasa Jawa hari ini, *Ukara pakon lan panyuwun*. Dalam bahasa Indonesia kalimat pakon disebut dengan kalimat perintah sedangkan kalimat panyuwun disebut dengan kalimat permintaan.  tulodho (contoh): 1. kalimat pakon ♢buk, pendetna buku! 2. kalimat panyuwun ♢dik, nyuwun permene!

Ha' Saktah

Masih terkait dengan Ilmu Falak yakni hadits tentang perintah untuk melaksanakan salat yang berbunyi: عن ﺟﺎ بربن عبد الله: أن النبي صلى الله عليه وسلم جاءه جبريل عليه السلام فقال له: (قم فصله) فصلى الظهر حين زالت الشمس. “Dari Jabir bin Abdullah r.a berkata telah datang kepada Nabi SAW. Jibril a.s lalu berkata kepadanya bangunlah, lalu bersembahyanglah kemudian Nabi shalat Dzuhur dikala matahari tergelincir. Ustadz Imam Zarkasyi mengatakan didalam bukunya bahwasannya terdapat cara-cara dalam melafadzkan waqaf, diantaranya terdapat 11 macam waqaf. salah satunya yaitu jika kalimatnya dari fi'lu al-mu'tal al-mahdzuf akhiruhu. maka ketika waqaf dapat dibaca dengan menambahkan huruf ha' saktah  (هاء السكتة).  contoh: كلاّ لئن لم ينتهِ   dibaca   كلاّ لئن لم ينتهِهْ فلذلك فادعُ   dibaca    فلذلك فادعُهْ Saktah ialah diam sejenak sambil menahan nafas. Yang dimaksudkan dengan Ha-Saktah adalah ha` zaid (tambahan), yang didatangkan pada akhir kata den

TELESKOP

teleskop refraktor TELESKOP Teleskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meneropong benda dengan mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya sehingga dapat terlihat. Teleskop berfungsi untuk memperbesar ukuran sudut benda dan kecerahannya. Semakin besar diameter teleskop maka lebih banyak cahaya yang bisa dikumpulkannya. Perbandingan antara panjang dengan diameter teleskop disebut dengan F Number. Misalnya teleskop dengan diameter 10 cm dengan panjang focus 1 m (1000 cm) maka perbandingannya adalah 1000/10. Sehingga nilainya adalah F100. F100 berarti semakin kecil F number, semakin besar tingkat kecerangan teleskop. Selain mampu untuk memperbesar benda, teleskop juga mampu memisahkan obyek. Pemisahan obyek yang dilakukan oleh teleskop adalah terhadap bintang ganda. Dimana sebagaimana manusia beserta bumi seisinya yang mempunyai pasangan, ternyata secara samar, bintang juga mempunyai pasangannya sendiri-sendiri dan hal ini bisa dilihat dari bumi dengan menggunakan teleskop dengan