Januari 2025

Hari itu kegabutanku membuatku berani melakukan beberapa hal yang selalu kutakuti.
Jalan-jalan bersama ketiga pangeran kecilku tanpa didampingi sang misua tercinta. 
๐Ÿ‘‰"dek, ikut ibuk yuks". Sambil memutar roda motor siap berangkat menghadap kearah kiblat. Mendengar motor berbunyi, ketiga bocilnya langsung lari menghampiri dan naik ke atas motor matik hijau yang sudah mulai usang. 
๐Ÿ‘‰motor berjalan tanpa tujuan,
"Kita kemana ya cil? Masjid tegalsari mau? Atau taman bunga malo? Kayak.e kurang jauh cil, kita keliling Ponorogo saja gimana?
๐Ÿ‘‰si tengah, "aku ngaji buk, emoh suwi".
๐Ÿ‘‰si bungsu, "ayon-ayon buk"
๐Ÿ‘‰si sulung, "alon-alon buk"
Okey, kita ke masjid agung saja. Shalat maghrib disana.
Selepas maghrib, kita otewe pulang, tersadar ternyata hanya aku yang tidak ber helm di antara ribuan pengemudi motor. 
Alloh kariim... 
Terima kasih untuk hari ini, pikirku. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kalimat pakon lan panyuwun

Ha' Saktah

TELESKOP