Selama ini mayoritas orang hanya terpaku pada sistem penanggalan masehi dan sistem penanggalan hijriyah, yang mana kedua kalender ini seringkali kita temukan pada kalender-kalender yang tersebar di wilayah negara kita ini. Dengan tersebarnya kedua kalender ini, Seakan tidak ada lagi sistem penanggalan lain yang ada di dunia ini. Padahal jika kita mau meraba lebih jauh, masih dapat kita temui berbagai macam sistem penanggalan yang terdapat di dunia ini.
Sistem penanggalan jawa, sistem penanggalan Pranotomongso, sistem penanggalan Bali (Saka dan Pawukon), sistem penanggalan Cina adalah beberapa macam contoh sistem penanggalan yang dapat kita temukan di Indonesia. Meskipun kurang populer seperti kalender masehi dan hijriyah, berbagai macam sistem kalender ini masih dapat kita temukan jejaknya di Indonesia. Namun kesekian banyak sistem kalender ini mempunyai mekanisme penyusunan yang berbeda-beda antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya.
Selain itu, jika kita mau meraba lebih jauh ke berbagai negara yang ada di dunia ini, kita akan menemukan berbagi macam sistem kalender yang beraneka ragam pula. Walaupun terdapat berbagai macam sistem penanggalan, Pada dasarnya semua sistem penanggalan tersebut tetap berpedoman pada Sistem lunar kalender (perhitungan bulan), Sistem Solar kalender (perhitungan matahari) dan Sistem Lunisolar kalender (perhitungan bulan dan matahari).
Sistem penanggalan yang menggunakan sistem Solar kalender tersebut diantaranya adalah kalender gregorian (masehi), kalender Julian, kalender Baha’i, kalender Hindu, kalender Coptic, kalender Iranian (jalali Calendar), kalender Malayalam, kalender Tamil, Kalender Solar Thai dan kalender Holosen.
Sistem penanggalan yang menggunakan Lunar Calendar atau dengan menggunakan peredaran bulan yaitu dipakai oleh kalender Islam.
Sedangkan sistem penanggalan yang menggunakan Lunisolar Calendar diantaranya adalah Hebrew calendar (kalender Ibrani atau kalender Yahudi), kalender Budha, kalender Hellenic, Hindu lunisolar calendar, Tibetan, Chinese, Vietnamese, Mongolian, Hindia, kalender Babilonia dan kalender korea serta kalender Umm al-Qura, yang digunakan oleh pemerintah Arab Saudi.
Sedangkan dalam catatannya Muhammad Syuhud, dia mengungkapkan tentang seorang peneliti dan penggali Kala Sunda, Ali Sastraamidjaja yang ditemui di Sekretariat Kala Sunda, Jln. Sultan Tirtayasa Bandung, Sabtu (23/8). Mengatakan bahwa Kalender Sunda (Kala Sunda) merupakan kalender tertua di dunia.
Dari sekian macam sistem penanggalan diatas, masing-masing mempunyai mekanisme yang berbeda-beda. Mulai dari sistem penyusunan, nama bulan, jumlah hari serta perbedaan-perbedaan yang lainnya. Misalnya dalam sistem penanggalan Republik Prancis. Dalam sistem penanggalannya, satu bulan terbagi menjadi tiga dasawarsa atau setiap satu minggu terdiri dari sepuluh hari.
Selain itu, dalam BERN (Berita Suara Media) disebutkan bahwa Perusahaan Swiss Parmigiani Fleurier telah membuat jam mekanik pertama di dunia yang didasarkan pada kalender bulan Islam.
Jam ini dibuat oleh Michel Parmigiani yang membutuhkan waktu 20 tahun untuk mengembangkannya.
Komentar
Posting Komentar